TUGAS BAHASA INDONESIA
Dokter
Muda Serba Salah
Disusun Oleh :
Nama : Rica Damayanti
Kelas : XI IPA 4
Dinas Pendidikan Nasional Kota Bengkulu
SMA Plus Negeri 7 Kota Bengkulu
Tahun Ajaran 2012/2013
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum
Wr.Wb
Saya
sebagai penyusun resensi ini mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahnya, sehingga resensi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai waktu
yang telah ditentukan. Saya berharap agar resensi ini dapat bermanfaat bagi
yang memerlukan dan membuat orang terarik untuk membaca buku Cado-Cado Kuadrat
Dokter Muda Serba Salah. Resensi ini dibuat untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh guru bidang bahasa Indonesia yakni Ibu Masraya, selain itu bisa untuk memudahkan
seseorang dalam mengetahui isi buku tersebut dan tertarik membacanya.
Resensi
ini isinya mencakup identitas buku, profil penulis, cerita buku, kelemahan dan
kelebihan yang ada pada buku Cado-Cado Kuadrat Dokter Muda Serba Salah.
Dan
tidak lupa saya berterima kasih kepada Ibu Masraya, selaku guru bidang bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas resensi ini. Terakhir, saya mengakui
bahwa resensi ini tidak luput dari kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu,
kritik dan saran para pembaca sangat diharapkan.
Bengkulu, September 2012
Penyusun
Penulis :
Ferdiriva Hamzah
Penerbit :
Bukune
Tebal Buku :
188 halaman
Ukuran Buku : 13 x 19 cm
Kategori :
Komedi
Buku yang berjudul Cado – Cado Kuadrat Dokter muda Serba
Salah ini adalah buku yang ditulis oleh seorang lulusan Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia yaitu Ferdiriva Hamzah atau biasa dipanggil Riva. Dia
adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari Faisal Hamzah dan Suriati. Salah
satu hobi Riva adalah menulis, dalam bukunya diceritakan dia seseorang yang
humoris sehingga buku yang ditulis pun memiliki unsur komedinya. Selain hobi
menulis, saat ini ia sedang berpraktik sebagai dokter spesialis mata di
Jakarta.
Buku
ini merupakan sebuah buku yang menceritakan tentang pengalaman Riva sewaktu
menjalani masa ko-ass atau ko-assisten kedokteran di rumah sakit selama dua
tahun. Dalam menjalani setiap ko-ass nya tersebut dia selalu memiliki
pengalaman unik yang pastinya lucu, menarik dan pasti membuat ketawa apabila
membacanya. Ada beberapa bagian ko-ass yang diceritakan dalam buku ini.
Diantaranya, ko-ass Kulit dan Kelamin, Ilmu Penyakit Dalam, Paru, Ilmu Bedah,
Ilmu Kandungan dan Kebidanan yang lebih populer dengan sebutan Obgym, Neurologi,
Ilmu Kesehatan Anak, dan satu bagian sewaktu kuliah yaitu praktikum
Parasitologi.Semuanya diceritakan oleh Riva dalam buku ini dengan ciri khas
yang ia miliki.
Dalam
buku ini diceritakan, Riva menjalani ko-ass bersama sahabatnya yaitu Budi dan
Evie. Pada masa ko-ass tersebut banyak pengalaman yang tidak bisa dilupakan
karena memiliki keunikan tersendiri. Buku ini memiliki kesan yang berlebihan,
ceritanya terlalu banyak dibuat-buat, namun jelas ada benarnya juga di balik
cerita buku ini. Diceritakan hal-hal yang dirasakan pada masa ko-ass
seperti setiap ko-ass pasti pernah merasakan saat badan sudah protes minta
diistirahatkan, mata pun sudah sayu, apalagi pikiran yang sudah tidak fokus lagi, tapi tugas juga tak
bisa diganggu gugat. Tetap juga harus dilaksanakan. Itu semua pasti dirasakan
oleh para ko-ass.
Riva dalam bukunya
Cado – Cado Kuadrat ini bercerita selain keluhannya terhadap ko-ass, perasaan dongkol, tidak adil, tidak senang
tapi tidak bisa berbuat apa pun saat mendapati teman seko-ass yang menggunakan
pengaruh kekuasaannya untuk berbuat sesuka hati sementara yang tidak punya
pengaruh apa pun terpaksa harus gigit jari. Magical words “Dok, kirim salam” bukanlah
omong kosong. Walaupun jarang diutarakan secara langsung, pasti biasanya ko-ass
yang orang tuanya dokter “hidup”nya di dunia perko-assan akan lancar, aman,
damai, terkendali. Ujiannya gampang, nilainya pun terjamin. Semua itu dirasakan
Riva sangatlah tidak adil baginya.
Pada buku ini diceritakan pernah satu saat ketika menolong seorang ibu melahirkan,
Riva dan Budi megang toa serta spanduk bertuliskan: "Ayo, Ibu ! Kamu
bisa!" Sementara itu, Evie lompat-lompat dan jumpalitan di depan si Ibu
kayak cheerleader, lengkap dengan pompomnya, sambil ikutan teriak-teriak,
"Ayooo, Ibu bisaaa ! Tarik napassss! Doroooonggg ! Doroooooonggg! "
Ibu yang sedang menjalani persalinan itu saking terharunya melihat usaha mereka sampai teriak, "Doook! Huf...huf...huf.... Aduuuh... huf... huf... huf... dorong... dorong, saya jadi pengen pup!...Huf...huf...huf! "
Tiba-tiba... Prrrooootttt ! Si Ibu beneran pup ! Alhasil, Riva, Budi, dan Evie dihukum PPDS untuk membersihkan lantai kamar bersalin”. Pada bagian itulah ceritanya sangat lucu. Jadi faktanya dokter atau minimal anak Kedokteran itu hidupnya tidak bersih seperti kelihatannya ,bukti lainnya pupus di cerita Ferdiriva tentang praktikum Parastologi yang dijalaninya. Salah satu bahan praktikum yang dipakai di praktikum tersebut adalah faeces. Jelas bahkan anak Kedokteran yang seharusnya kebal terhadap hal-hal menjijikan seperti itu akan muntah juga.
Ibu yang sedang menjalani persalinan itu saking terharunya melihat usaha mereka sampai teriak, "Doook! Huf...huf...huf.... Aduuuh... huf... huf... huf... dorong... dorong, saya jadi pengen pup!...Huf...huf...huf! "
Tiba-tiba... Prrrooootttt ! Si Ibu beneran pup ! Alhasil, Riva, Budi, dan Evie dihukum PPDS untuk membersihkan lantai kamar bersalin”. Pada bagian itulah ceritanya sangat lucu. Jadi faktanya dokter atau minimal anak Kedokteran itu hidupnya tidak bersih seperti kelihatannya ,bukti lainnya pupus di cerita Ferdiriva tentang praktikum Parastologi yang dijalaninya. Salah satu bahan praktikum yang dipakai di praktikum tersebut adalah faeces. Jelas bahkan anak Kedokteran yang seharusnya kebal terhadap hal-hal menjijikan seperti itu akan muntah juga.
Buku ini mungkin
tidak sempurna, masih terdapat berbagai kelebihan dan kelemahannya. Kelebihan
buku ini yakni sangat cocok bagi para calon dokter ataupun yang sedang
menjalani ko-ass karena banyak pengalaman semasa ko-ass dan membuat kita
menjadi memiliki tanggung jawab yang besar terhadap nyawa manusia. Dan terdapat
berbagai amanat diantaranya “ Dibalik keseriusan mahasiswa kedokteran, ia pasti
mempunyai pengalaman lucu. Pengalaman itulah yang akan sangat berharga untuk
menjadi dokter yang lebih baik “. Selain itu buku ini juga sebagai hiburan bagi
yang sedang merasa jenuh karena setiap membaca buku ini seseorang akan tertawa
terbahak-bahak sehingga dapat menghilangkan stres.
Kelemahan buku ini,
buku ini terdapat istilah-istilah kedokteran yang tidak diketahui oleh
orang-orang yang bukan di bidang kedokteran. Gambar pada buku ini kurang baik
untuk dilihat karena akan menimbulkan kesan yang negatif tanpa membacanya
terlebih dahulu. Selain gambarnya, ada juga bagian cerita yang tidak cocok
dibaca oleh anak-anak. Kertas yang digunakan pun kurang bagus.
Saya tidak mau
terlalu banyak mengupas isi buku ini, karena jika dikupas terlalu dalam maka
siapa pun yang baru mulai membaca buku ini tidak lagi merasa terhibur dan
tertarik untuk membaca buku ini. Bagi yang bukan seorang dokter ataupun ko-ass,
membaca buku ini kadang terkesan berlebihan, mengada-ngada dan biasa saja. Tapi
bagi para ko-ass ataupun yang sedang menjalani ko-ass dan dokter buku ini
menjadi pengingat manis akan kekonyolan dan kedodolan masa ko-ass. Namun, bukan
berarti orang yang bukan ko-ass ataupun dokter tidak terhibur membaca buku ini,
minimal setelah membaca buku ini akan mengerti bagaimana kehidupan ko-ass yang
sebenarnya.